Skip to main content

Reproduksi Naskah

A. Ringkasan dan Ikhtisar
1. Pengertian Ringkasan dan Ikhtisar
Ringkasan (précis) adalah suatu cara efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat. Karena suatu ringkasan bertolak dari penyajian suatu karya asli secara singkat, maka ia merupakan suatu keterampilan untuk mengadakan reproduksi dari hasil karya yang sudah ada. Kata précis yang dipakai untuk pengertian ini sebenarnya berarti ‘memotong’ atau ‘memangkas’.
Ringkasan merupakan penyajian singkat dari karangan asli tetapi dengan tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandangan pengarang asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat itu. Ikhtisar sebaliknya tidak perlu mempertahankan urutan karangan asli, tidak perlu memberikan isi dari seluruh karangan itu secara proposional. Penulis ikhtisar dapat langsung mengemukan inti atau pokok masalah dan problematik pemecahannya.

2. Tujuan Membuat Ringkasan
Tujuan ringkasan adalah memahami dan megetahui isi sebuah buku atau karangan, maka latihan-latihan untuk maksud tersebut akan membimbing dn menuntun agar membaca karangan asli dengan cermat, dan bagaimana harus menulinya kembali dengan tepat. Penulis tidak akam membuat ringkasan dengan baik bila ia kurang cermat membaca, bila ia sanggup membeda-bedakan gagasan utama dari gagasan-gagasan tambahan. Kemampuan membedakan tingkat-tingkat gagasan itu akan membantunya mempertajam tingkat-tingkat gagasan itu akan membantunya mempertajam gaya bahasa, serta menghindari uraian-uaraian yang panjang lebar yang mungkinmenyelusup masuk dalam karangan tersebut.

3. Cara Membuat Ringkasan
Membaca naskah asli: penulis ringkasan harus membaca naskah asli serulruhnya beberapa kali untuk mengetahui kesan umum dan maksud pengarang, serta sudut pandangnya.
Mencatat catatan penting : semua gagasan utama atau gagasan yang penting dicatat atau digaris-bawahi.
Membuat reproduksi : sebagai langkah ketiga penulis ringkasan kembali suatu karangan singkat (ringkasan) berdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana yang dicatat langkah kedua itu.
Ketentuan tambahan : di samping ketiga langkah diatas masih ada beberapa ketentuan tambahan yang perlu diperhatikan pada waktu menyusun ringkasan (langkah ketiga)

3.1 Membaca Naskah Asli
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh penulis ringkasan adalah membaca naskah asli satu atau dua kali, kalau pelu diulang hingga beberapa kali, untuk mengetahui kesan umum tentang karangan itu secara menyeluruh. Penulis perlu juga mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang.
Untuk membantu penulis mencapai hal tersebut, maka judul dan daftar isi karangan itu dapat dijadikan pegangan. Sebab itu pada waktu membaca karangan isi, penulis hendaknya memperhatikan daftar isis karangan (kalau ada) sehingga lebih mudah ia mendapat kesan umum, maksud pandangan pengarang yang tersirat dalam karangan itu.

3.2 Mencatat Gagasan Utama
Bila penulis menangkap maksud, kesan umum, dan sudut pandangan pengarang asli, maka sekarang ia harus memperdalam dan mengkonkritkan semua hal itu. Tindakan atau langkah yang harus dikerjakan adalah membaca kembali kerangan itu bagian demi bagian, alinea demi alinea itu sambil mencatat semua gagasan yang penting dalam bagian atau alinea itu. Pencatatan itu dilakukan untuk dua tujuan pengamanan, pertama, untuk tujuan pengamanan agar penulis pada waktu meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak; kedua, catatan ini juga akan menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya.

3.3 Mengadakan Reproduksi
Dengan mempergunakan catatan-catatan sebagai yang diperoleh pada langkah kedua dan kesan umum yang diperoleh pada langkah pertama, maka penulis sudah siap untuk membuat ringkasan yang dimaksud. Karena catatan yang dibuat sesuai dengan urutan dalam karangan asli, maka soal urutan isi tidak jadi masalah. Yang harus diperhatikan adalah bahwa catatan tadi, ia harus menyusun kalimat-kalimat baru, merangkai semua gagasan tadi ke dalam suatu wacana yang jelas dan dapat diterima akal sehat, dan sekaligus menggambarkankembali isi dari karangan aslinya.

B. Resensi
1. Pengertian Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau alas an mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
2. Dasar Resensi
Untuk memberi pertimbangan atau penilaian secara obyektif atas hasil karya atau buku, penulis harus memperhatikan dua factor yaitu: pertama, penulis resensi harus memahami sepenuhnya tujuan dari pengarang aslinya, dan kedua ia harus menyadari sepenuhnya apa maksudnya membuat resensi itu.
3. Sasaran-sasaran Resensi
Untuk membuat suatu resensi yang baik, penulis harus menetapkan sasaran-sasaran yang harus dicapai. Pokok-pokok yang dapat dijadikan sasaran penilaian sebuah buku atau karya adalah:
a. Latar Belakang
Penulis dapat mulai dengan mengemukakan tema dari karangan itu. Penyajian tema secara singkat itu dapat dilengkapi dengan deskripsi mengenai isi buku itu. Dalam ini terdapat titik singgung antar resensi dan ringkasan atau ikhtisar. Dengan kata lain penulis dapat menyampaikan ringkasan atau ikhtisar buku itu, sehingga para pembaca yang belum tahu, dapat memperoleh gambaran mengenai isi buku itu. Gambaran inilah yang akanm menjadi landasan penilainya.
b. Macam atau jenis buku
Pembaca-pembaca tidak selalu mempunyai selera yang sama. Ada yang senang dengan cerita komik, ada yang senang dengan cerita detektif, ada pula yang lebih senang dengan roma-roma, bibliografi dan sebagainya.
c. Keunggulan Buku
Faktor kedua yang dipergunakan untuk memberi evaluasi adalah mengemukakan segi-segi yang menarik dari buku tersebut. Buku-buku yang sama jenisnya menunjukkan perbedaan yang sangat besar, baik dalam segi penulisan maupun dalam segi penetapan pokok yang khusus.
Mengenai keunggulan buku, penulis resensi pertama-tama mempersoalkan organisasinya. Yang dimaksud dengan organisasi adalah kerangka buku itu hubungan antara bagian satu bagian dengan bagian yang lain. Apakah hubungan itu harmonis, jelas, dan memperlihatkan perkembangan yang masuk akal. Apakah bagian yang terdahulu menjadi sebab atau dasar bagi bagian yang menyusul.
Hal ketiga dari masalah keunggulan buku adalah masalah bahasa. Barangkali ada yang berpendapat bahwa yang penting itu isinya, bahasa tidak penting! Tetapi bagaimana mungkin pembaca dapat memahami sesuatu kalau bahasa yang digunakan tidak dapat dimengerti orang? Mengapa sesuatu yang dapat disampaikan dengan teratur, harus disampaikan secara berbelit-belit dalam rangkaian kalimat dan urutan kata-kata yang tidak masuk akal? Buku-buku ilmiah misalnya buku-buku ilmiah misalnya bukan dimaksudkan menjadi buku-buku sastra.
Hal yang terakhir yang dapat dikemukakan oleh penulis resensi dalam memberikan penilainnya adalah mengenai masalah teknik. Sebuah buku yang baik harus pula ditampilkan dalam wajah yang baik. Yang dimaksud dengan wajah yang baik disini adalah segala sesuatu yang menyangkut perwajahan. Kesalahan dalam mencetak kata-kata atau menempatkan tanda baca akan sangat mengganggu para pembaca. Sebab itu salah satu aspek yang tidak kalah penting adalah memberi catatan mengenai kesalahan-kesalahan pencetakan.
4. Nilai Buku
Dengan memberikan gambaran mengenai latar belakang dan mengemukakan pokok-pokok yang menjadi sasaran penilaian, penulis resensi sebenarnya telah memberikan pendapatnya mengenai nilai buku itu. Mengeritik memberi pertimbangan, menilai dan menunjukkan kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan buku itu secara penuh tanggung jawab. Tugas pokok penulis resensi adalah memberi sugesti kepada para pembaca apakah sebuah buku patut dibaca atau tidak. (eyang ageng sastranegara)

Referensi : http://sofyanhadi10.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

Revisi TOEFL English Business

EXERCISE A 1. In the morning after the concert was tired Answer : WRONG , because there is no subject in the sentence. Example : She, He, etc. and The verb is “was” The right sentence is : In the morning after the concert She was tired. 6. The new student in the class very talkative and friendly. Answer : WRONG , because there is no verb. The right sentence is : The new student in the class is very talkative and friendly. EXERCISE B 2. The doctor gave the patient a prescription. Answer : TRUE , because the sentence gave as a verb and the doctor as a subject. 5. Pleasantly greets everyone in all the offices every morning. Answer : WRONG , because there is no Subject. The right sentence is : She pleasantly greets everyone in all the offices every morning. OR She greets everyone in all the offices every morning pleasantly. TOEFL EXERCISE 1. Mark Twain …..the years after the Civil War the “Gilded Age”. A. called C. calling B. he called

PENERAPAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK USAHA KECIL DAN MENENGAH* OLEH: PRIHATIN TIYANTO PH

PENDAHULUAN Keberhasilan suatu usaha sangat ditentukan oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi situasi perekonomian, kebijakan pemerintah, perubahan lingkungan persaingan, serta perubahan selera konsumen, yang sulit dikendalikan oleh suatu usaha karena keberadaannya di luar organisasi. Faktor eksternal semakin kompleks dan tidak dapat diprediksi, sehingga suatu usaha semakin sulit untuk mencapai dan mempertahankan kesuksesan organisasi (Church and McMahan, 1996; Zeffane, 1996). Faktor internal sepenuhnya berada di dalam organisasi, seperti sumberdaya keuangan, kebijakan organisasional, praktek sumberdaya manusia, manajemen dan struktur organisasi, sikap dan perilaku karyawan, dan dapat menjadi penentu kesuksesan suatu usaha jika dapat dikendalikan oleh organisasi. Permasalahan yang dihadapi suatu usaha adalah menyangkut kemampuan mengelola faktor internal dan eksternal. Keberhasilan mengelola faktor internal akan memiliki kontribusi yang sangat berarti terh

8 Interesting Fact Shaun The Sheep Movie

Shaun the sheep is an animated children's tv series broadcast by MNC TVs and B-Channel Recently disclosed that the movie Shaun The Sheep very popular by various circles of young people up to the old. Especially adolescents today also so tetariknya with this cartoon movie. in fact, the film was entertaining various backgrounds from the old to the young. Shaun The Sheep first appeared on television in 1995 in the film A Close Shave with characters Wallace and Gromit the dog. Duration is only four minutes but makes one a lot like it. And since then, Shaun has his own TV show on the BBC-created by Aardman production studio. Here are some interesting things from the process of making :Behind The Scene" animation Shaun The Sheep : 1. The making of story time  An episode of story ideas that are simple. Those ideas were submitted on the team scriptwiters to be processed into a good story.Then submitted on storyboard artist to make the story line, this phase also helps se